WeBlogShare

Virtual Private Network (VPN) berkembang pada saat perusahaan besar hendak memperluas jaringan bisnisnya, namun tetap ingin menghubungkan antara jaringan lokal (private) antar kantor cabang dengan perusahaan mitra kerjanya yang berada di tempat yang jauh. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan fasilitas kepada pegawainya (tentunya yang memiliki hak akses) yang ingin terhubung ke jaringan lokal (private) milik perusahaan di manapun mereka berada.

Implementasi jaringan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan leased line. Namun biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastuktur jaringan yang luas menggunakan leased line sangat besar. Di sisi lain perusahaan ingin mengoptimalkan biaya untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh karena itu VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan publik yang sudah ada (mis. internet).

Berikut definisi-definisi mengenai VPN yang saya dapat dari web sebelah :

VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.

A VPN (Virtual Private Network) is a computer network that is implemented in an additional software layer (overlay) on top of an existing larger network for the purpose of creating a private scope of computer communications or providing a secure extension of a private network into an insecure network such as the Internet.